Info sekolah

Sebait Kata Maaf Tuk Menghapus Salah & Khilaf Agar Hari Kita Bersih Seperti Terlahir Kembali… Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1432 H Minal Aidin Walfaidzin ‘Mohon Maaf Lahir & Batin’

Daftar Isi

Kamis, 28 Juli 2011

Penerimaan Penghargaan Juara 1 Tingkat Nasional Piala Adiwiyata

SEKILAS bila melihat bangunan fisik Sekolah Menengah Pertama (SMPN) 2 Limboto, Jln Jenderal Ahmad Yani no 108, akan tampak biasa saja. Bangunan satu tingkat ini sama seperti  tidak hanya bangunan khas sekolah lainnya yang dibuat meninggi sebagai efisiensi lahan yang semakin terbatas.
Baru ketika memandangi areal seluas 2.600 meter persegi itu akan terlihat jika SMP ini mempunyai nilai lebih. Banyak tanaman dan pepohonan yang ditanam diseke-liling bangunan. Tepat berhadapan dengan ruang kepala sekolah ada kolam kecil dengan beraneka macam ikan hias sambil duduk bersantai di bawah sebuah pohon rindang.
Konsep lingkungan inilah yang kemudian menghantarkan SMP Negeri 2 limboto mendapat penghargaan Adi Wiyata Tingkat Nasional tahun 2011 dengan prestasi yang sangat memuaskan yakni mendapat juara 1 tingkat nasional. Sebuah penghargaan untuk sekolah yang peduli dan berwawasan lingkungan.
Program ini adalah salah satu program Kementerian Negara Lingkungan Hidup mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.
Menurut Kepala Sekolah SMPN 2 Limboto, Bahrudin Puyo M.Pd. ada beberapa proses yang ha-rus dilalui untuk mendapatkan predikat tersebut. Pada tahun pertama baru disebut calon model Adi Wiyata kemudian tahun kedua menjadi Adi Wiyata jika sudah empat tahun disebut Adi Wiyata Mandiri atau Kencana. "Tahun lalu baru model, tahun ini sudah Adi Wiyata seratus persen," ungkapnya
Penilaian layak tidaknya sebuah sekolah mendapat penghargaan. 10 persen dilihat dari kondisi fisik bangunan, 40 persen dari kebijakan kepala sekolah, visi, misi, tata tertib, dan komitmen terhadap lingkungan dengan pembelajaran.
"30 persen kurikulum pembelajaran harus terintegrasi dengan lingkungan dan memelihara lingkungan kemudian 20 persen partisipasi dan aksi lingkungan ke luar," kata Bahrudin menambahkan.
Selain melakukan penghijauan lingkungan, sekolah ini juga menerapkan edukasi yang berwawasan lingkungan pada murid-murid, diantaranya membuat kompos, daur ulang sampah ataupun kegiatan-kegiatan lain di luar sekolah. Guru-guru disini berkeyakinan pendidikan ti-
dak hanya melulu di dalam kelas.
"Alhamdulillah beberapa kompos sudah bisa dipakai untuk pupuk tanaman di sekolah Ini," ujar kepala sekolah yang baik hati…
Hal lain yang ditanamkan sejak dini pada anak didik adalah tidak membuang sampah sembarangan. "Alhamdulillah saat ini murid-murid bisa menjadi polisi bagi teman lainnya. Artinya kalau ada yang membuang sampah sembarangan akan ditegur oleh teman lainnya," tuturnya.
Pada lingkup kecil kebiasaan ini bisa membuat lingkungan sekolah bersih dari sampah sedangkan pada lingkup yang lebih besar bisa tercipta sebuah generasi yang peka terhadap lingkungan.

0 komentar:

Posting Komentar