Info sekolah

Sebait Kata Maaf Tuk Menghapus Salah & Khilaf Agar Hari Kita Bersih Seperti Terlahir Kembali… Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1432 H Minal Aidin Walfaidzin ‘Mohon Maaf Lahir & Batin’

Daftar Isi

Senin, 25 Juli 2011

Lingkungan Asri Membuat Belajar Nyaman

“Memasuki lingkungan SMP 2 Limboto seperti mendatangi taman surga” kata pak Yusran Maku salah seorang guru dari Tolangohula pada saat melaksanakan praktek mengajar di SMP Negeri 2 Limboto, Kab. Gorontalo.
Setiap sekolah memiliki halaman yang merupakan bagian dari sekolah. Lalu apa yang membedakan SMPN 2 Limboto dengan sekolah lainnya ? Pada dasarnya SMPN 2 Limboto tidak jauh berbedadengan sekolah lainnya. Namun halaman sekolah SMPN 2 Limboto penuh dengan pohon yang rindang, aneka bunga yang ditata dengan indah, berbagai bunga hingga tanaman obat yang ditata dengan rapi menjadikan sekolah tersebut terlihat hijau dan segar.
Lingkungan yang asri ini dirintis oleh Kepala SMPN 2 Limboto yang mulai bertugas di tempat ini sejak tahun 2006. Kepala sekolah sekaligus fasilitator daerah Kabupaten Gorontalo yang mempunyai semboyan “Menanamlah hari ini meskipun dunia kiamat” menerapkan berbagai upaya untuk menghijaukan sekolah ini.
Upaya penghijauan dilakukan melalui kegiatan Sabtu bersih. Setiap Sabtu
dilaksanakan kerja bakti oleh seluruh warga sekolah. Secara bertahap diadakan program penghijauan sekolah melalui Sabtu bersih. Dimulai dari penanaman tanaman, penggantian tanaman yang sudah tua, penggemburan tanah, pembuatan pupuk kompos, hingga pemeliharaan tanaman yang telah ditanam oleh siswa dan guru.
Seluruh lahan di sekolah ini penuh dengan tumbuhan. Tak ada sejengkal tanahpun yang luput dari tumbuhan atau pepohonan. Tanaman yang ditaman di lingkungan sekolah merupakan sumbangan dari orang tua siswa. Hal ini terjadi ketika orang tua datang berkunjung ke sekolah dan merasakan kesejukan yang ada di sekolah ini. Sehingga secara sukarela mereka menyumbangkan tanaman yang ada di rumah mereka untuk ditanam di sekolah. Kegiatan ini sangat didukung oleh seluruh siswa dan guru, hingga sekarang tahun 2010. Pohon yang tadinya baru ditanam kini semakin tinggi, besar dan rimbun. Suasana sekolah dan kelas semakin sejuk dan hijau. Meskipun panas terik di tengah hari namun di lingkungan sekolah tetap terasa sejuk.
“Lingkungan dapat menjadi sumber belajar bagi para guru dan siswa,” demikian ungkap kepala sekolah yang memacu beliau dalam menata lingkungan sekolah. Hal ini cukup memberikan perubahan dalam proses belajar mengajar guru dan siswa. “Lingkungan mempermudah saya dalam mengajar. Misalnya dalam mengajarkan bagian-bagian tumbuhan bisa langsung menggunakan tanaman atau pohon yang ada di lingkungan sekolah” demikian kata bu Rusmin Husain, guru IPA di SMP Negeri 2 Limboto. Siswapun merasakan perubahan yang dilakukan oleh guru dalam proses belajarnya. “Ternyata belajar tidak harus di dalam kelas. Kami sangat senang ketika guru mengajar kami belajar di luar kelas, di taman sekolah, di bawah rimbunnya pepohonan,” ungkap salah seorang siswa di sekolah tersebut.
Bagaimana dengan pembelajaran matematika? “Saya langsung mempraktikkan bagaimana cara menghitung ketinggian pohon dengan menggunakan pendekatan konsep kesebangunan kepada anak-anak, agar mereka merasakan langsung manfaat dari konsep dan teori matematika yang diajarkan kepada mereka,” ujar ibu Rahmawaty Habibie, guru matematika.
Berbagai upaya pelestarian lingkungan terus dilakukan, misalnya dengan mengadakan program SASISAPO yang berarti satu siswa satu pohon. Dalam program ini dilakukan kegiatan penanaman pohon di seputaran danau Limboto oleh sejumlah siswa SMP Negeri 2 Limboto. Tidak mengherankan jika semua upaya yang telah dilakukan oleh Kepala SMP Negeri 2 Limboto bersama guru dan siswanya dalam menata lingkungan ini bisa meraih penghargaan lingkungan hidup peringkat ke VI dalam lomba Adiwiyata Tingkat Nasional tahun 2009 lalu. SMP Negeri 2 Limboto tidak pernah merasa puas, mereka terus berbenah diri dengan Moto “BERSINAR” yang berarti Bersih, Sehat, Inovatif, Aman dan Cerdas.

0 komentar:

Posting Komentar